Tentunya bunga yang kita maksud bukan bunga tumbuh-tumbuhan, melainkan bunga tabungan.
Apakah anda sudah memiliki tabungan di Bank ?. Pernahkan anda mencari tahu koq saldo tabungan anda bisa bertambah ?.
Tambahan uang pada saldo tabungan anda disebut dengan bunga. Bunga tabungan dari suatu bank berbeda-beda. Jenis bunga tabungan itu sendiri bisa dibedakan menjadi dua jenis :
- Bunga Tunggal
Bunga Tungga adalah bunga yang dihitung hanya berdasarkan besarnya modal - Bunga Majemuk
Bungan Majemuk adalah bunga yang dihitung berdasarkan besarnya modal dan bunga
Pada pembahasan kali ini kita hanya membicarakan tentang Bunga Tunggal.
Bunga Tunggal
Secara sederhana Bunga Tunggal dapat kita misalkan :
Pak Budi memiliki tabungan sebesar Rp50.000.00,00.
Bunga tabungan tiap bulan yang didapatkan adalah Rp30.000,00.
Perhitungan bunga hanya berdasarkan tabungan awal
dan hanya akan menerima bunga untuk bulan berikutnya
sebesar Rp30.000,00 inilah yang dimaksud dengan
Bunga Tabungan Tunggal.
Apabila bunganya turut berbunga maka jenis bunga
tersebut disebut bunga majemuk.
Beberapa istilah yang sering kita jumpai dalam Bunga Tunggal adalah sebagai berikut:
- Modal = Jumlah uang yang ditabung
- Persentase bunga = Besarnya bunga yang dikenakan, dapat dianyatakan per tahun (bunga pertahun) atau perbulan maupun perhari
Rumus Bunga Tunggal
Jika modal sebesar M ditabung dengan bunga p % setahun, maka besarnya bunga tunggal (B) dirumuskan sebagai berikut.
- Besarnya Bunga seelah t tahun
B = M xp 100x t - Besarnya Bunga setelah b bulan
B = M xp 100xt 12 - Besarnya Bungan Setelah t hari (1 tahun = 365 hari)
B = M xp 100xt 365 -
Tabungan akhir(Mn) setelah setelah t waktu :
Mn = M + B
Keterangan
- M = Modal (Uang Awal)
- B = Besarnya bunga
- p = Persentase bunga
- t = waktu (lama menabung atau meminjam)
Contoh Soal Bunga Tunggal
Jika Pak Tono menabung uang sebesar Rp30.000.000,00 di suatu bank dengan bunga sebesar 10% per tahun. Hitunglah besarnya bunga dan tabungan akhir jika lamanya menabung :
A. 2 Tahun
B. 4 Bulan
C. 150 Hari
Pembahasan
M = Rp30.000.000,00
p% = 10% / tahun
A. 2 Tahun
Lama menabung 2 tahun, artinya t = 2
B = M x
B = 30.000.000,00 x
B = 30.000.000,00 x 0,1 x 2
B = Rp6.000.000,00
Tabungan akhir(Mn) setelah setelah 2 tahun :
Mn = M + B
Mn = Rp30.000.000,00 + Rp6.000.000,00
Mn = Rp36.000.000,00
B = M x
p
100
x t B = 30.000.000,00 x
10
100
x 2 B = 30.000.000,00 x 0,1 x 2
B = Rp6.000.000,00
Jadi besarnya bunga selama 2 tahun = Rp6.000.000,00
Tabungan akhir(Mn) setelah setelah 2 tahun :
Mn = M + B
Mn = Rp30.000.000,00 + Rp6.000.000,00
Mn = Rp36.000.000,00
Jadi tabungan akhirnya setelah 2 tahun = Rp36.000.000,00
B. 4 Bulan
Lama menabung 4 Bulan, artinya t =
B = M x
B = Rp30.000.000,00 x
B = 30.000.000,00 x 0,1 x
B =30.000.000,00 x 0,1 x
B = 10.000.000,00 x 0,1
B = Rp1.000.000,00
Tabungan akhir(Mn) setelah setelah 4 Bulan :
Mn = M + B
Mn = Rp30.000.000,00 + Rp1.000.000,00
Mn = Rp31.000.000,00
4
12
B = M x
p
100
x
t
12
B = Rp30.000.000,00 x
10
100
x
4
12
B = 30.000.000,00 x 0,1 x
4
12
B =
1
3
B = 10.000.000,00 x 0,1
B = Rp1.000.000,00
Jadi besarnya bunga selama 4 Bulan = Rp1.000.000,00
Tabungan akhir(Mn) setelah setelah 4 Bulan :
Mn = M + B
Mn = Rp30.000.000,00 + Rp1.000.000,00
Mn = Rp31.000.000,00
Jadi tabungan akhirnya setelah 4 Bulan = Rp31.000.000,00
C. 150 Hari
Lama menabung 150 Bulan, artinya t =
B = M x
B = Rp30.000.000,00 x
B = 30.000.000,00 x 0,1 x 0,41
B = Rp1.230.000,00
Tabungan akhir(Mn) setelah setelah 150 Hari :
Mn = M + B
Mn = Rp30.000.000,00 + Rp1.230.000,00
Mn = Rp31.000.000,00
150
365
B = M x
p
100
x
t
365
B = Rp30.000.000,00 x
10
100
x
150
365
B = 30.000.000,00 x 0,1 x 0,41
B = Rp1.230.000,00
Jadi besarnya bunga selama 4 Bulan = Rp1.230.000,00
Tabungan akhir(Mn) setelah setelah 150 Hari :
Mn = M + B
Mn = Rp30.000.000,00 + Rp1.230.000,00
Mn = Rp31.000.000,00
Jadi tabungan akhirnya setelah 150 Hari = Rp31.230.000,00