Tentunya kata "Puisi" sudah tidak asing bagi kita. Yach, puisi ini merupakan salah satu karya yang menggunakan bahasa cenderung singkat. Puisi yang sering kita dengar juga menggunakan gaya bahasa berbagai macam majas untuk memberi penekanan pada kata-kata dan juga menjadikan baris perbaris puisi tersebut indah didengar.
Daftar Isi
Apa Pengertian Puisi ?
Pengertian puisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah :
1.ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait;
2. gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
3.sajak
2. gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
3.sajak
Dari beberapa definisi puisi diatas menurut KBBI, maka kita dapat menyimpulkan bahwa
puisi adalah karya sastra yang merupakan ungkapan pemikiran dan perasaan manusia dimana tata bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta menggunakan gaya bahasa tertentu untuk memberikan pesan yang penuh dengan makna.
Pada umumnya puisi berbentuk monolog yang berupa ungkapan perasaan, pikiran ataupun imajinasi seseorang.
Unsur-Unsur Pada Puisi
Puisi sebagai suatu karya sastra memiliki unsur-unsur yang terdiri dari :
- Unsur fisik
Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi yang bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-katanya. - Unsur batin
Unsur batin puisi bermakna bahwa kita dapat merasakan makna yang terkandung dalam puisi dengan cara menghayati atau menyelami kata perkata dalam puisi tersebut.
A. Unsur Fisik Puisi
Unsur - unsur fisik pada puisi terdiri atas :- Perwajahan puisi (tipografi)
Tipografi puisi adalah bentuk visual dari puisi itu sendiri, seperti : baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, pengaturan baris. Contoh lainnya penulisan puisi tidak selalu harus ditulis dari tepi kiri dan berakhir di tepi kanan seperti bentuk tulisan umumnya. Nah itulah yang dimaksud dengan perwajahan atau tipografi puisi. - Diksi (pemilihan kata)
Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair, dimana kata-kata yang dipilih harus benar-benar dapat menyampaikan gagasan si penyair. - Pengimajinasian
Pengimajinasian adalah merupakan suatu upaya dalam hal penggunaan kata yang digambarkan atas bayangan kongkret apa yang kita hayati secara langsung melalui penginderaan manusia. Imajinasi meliputi imajinasi suara (auditif), imajinasi penglihatan (visual), dan imajinasi raba (taktil). Imajinasi akan membawa pembaca seakan akan melihat,mendengar dan merakan apa yang dialami penyair. - Kata Kongkret
Kata konkret merupakan suatu usaha penyair terhadap pembaca agar terbangkitkan imajinasinya, sehingga kata-kata yang digunakan dalam puisi tersebut haruslah kata-kata yang konkret yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. - Bahasa Figuratif / Majas
Bahasa figuratif atau majas merupakan usaha penyair dalam menyampaikan pesan secara pengiasan, yaitu secara tidak langsung mengungkapkan makna kata atau bahasanya bermakna kias atau makna lambang . - Versifikasi
Versifikasi pada puisi menyangkut : - Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
- Ritma (ritme; irama) adalah alunan yg terjadi krn perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dl arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada; ritme
- Metrum adalah ukuran irama yg ditentukan oleh jumlah dan panjang tekanan suku kata dl setiap baris; pergantian naik turun suara secara teratur, dng pembagian suku kata yg ditentukan oleh golongan sintaksis
B. Unsur Batin Puisi
Unsur-unsur batin puisi terdiri dari :
- Tema/makna (sense)
Media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan. - Rasa (feeling)
Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya. - Nada (tone)
Nada (tone) adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll. - Amanat/tujuan/maksud (itention)
Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan dalam puisi. Amanat dapat ditemukan setelah mengetahui tema,perasaan,nada,dan suasana puisi. Amanat atau tujuan adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya.
Jenis-Jenis Puisi dan Ciri-Cirinya
Berdasarkan pembagiannya, jenis-jenis puisi terdiri atas :- Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat pada baris,rima dan irama dan belum mendapatkan pengaruh asing. - Puisi baru
Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat dengan aturan-aturan baku tertentu dalam pembuatan atau pembacaannya. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.
1. Ciri-ciri puisi lama
Berikut ini adalah ciri-ciri dari puisi lama :- Umumnya merupakan puisi rakyat
- Pengarang dari jeni puisi lama uummnya tidak diketahui
- Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
- Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
2. Ciri-ciri puisi baru
Berikut ini adalah ciri-ciri dari puisi baru :- Memiliki bentuk yang cenderung rapi dan simetris
- Cenderung memiliki persajakan akhir (yang teratur)
- Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain
- Sebagian besar puisi empat seuntai
- Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
Jenis-Jenis Puisi Lama
Berikut ini adalah beberapa contoh atau macam-macam puisi lama :- Syair
Syair adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri dari empat baris dan memiliki sajak aaaa. Syair merupakan salah satu jenis puisi yang dipengaruhi oleh budaya Arab. - Mantera
Mantera adalah jenis puisi lama yang berisi puji pujian terhadap suatu yang gaib atau dianggap keramat. - Bidal
Bidal adalah jenis puisi lama yang pada umumnya berisi sindiran, peringatan, nasihat, dan sejenisnya. Bidal merupakan jenis peribahasa yang memiliki arti lugas, irama, dan rima. - Tamsil
Kata kata kiasan yang bersajak,berirama, dalam bahasa banjar yang disusun sedimikaian rupa dalam bentuk baris baris puisi. - Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama yang memiliki saja a-b-a-b dimana sebuah pantun dapat terdiri dari 4 baris,8 sampai 10 baris. Dua baris pertama disebut sampiran, 2 baris berikutnya disebut isi untuk pantun yang berisi 4 baris. - Karmina
Karmina adalah pantun yg terdiri dari dua baris. baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua isi dgn pola sajak lurus(a-a).Karmina biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung. - Talibun
Talibun adalah jenis puisi lama yang merupakan bentuk atau variasi lain dari pantun. Jadi Talibun itu adalah Pantun yang jumlah tiap tiap baitnya selalu berjumlah genap,yakni 6, 8, 10 dan seterusnya. Pembagian baitnya sama dengan pantun,yaitu terdiri dari sampiran dan isi. - Seloka
Pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait kata kata pada bait sebelumnya akan terdapat pada bait yang berikutnya. - Gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang memiliki saja aa dan tiap baitnya mengandung dua baris. Umumnya gurindam ini berisikan nasihat atau petuha. - Nazam
Nazam, yaitu puisi lama yang terdiri dari dua belas baris sebait. Nazam ini menyerupai nasyid, namun dapat juga didendangkan secara perseorangan atau berkelompok. Nazam ini berisikan nasihat yang berkaitan dengan ilmu tauhid,fardhu ain,sifat Rasul dan lain-lain. - Masnawi
Masnawi adalah salah satu puisi lama yang dipengaruhi oleh budaya Arab dimana puisi ini ditujukan untuk memuji kemulian tingkah laku seseorang. - Ruba’i
Rubai, yaitu puisi lama yang terdiri dari empat baris sebait (samadengan kuatrin). Skema persajakannya adalah a-a-b-a dan berisi tentang nasihat, puji-pujian atau kasih sayang. - Gazal
Gazal, yaitu puisi lama yang terdiri dari delapan baris sebait (sama dengan stanza atau oktaaf).
Jenis-Jenis Puisi Baru
Dalam kategori puisi baru sendiri dibagi dalam dua kelompok yaitu :- Berdasarkan Isi
- Berdasarkan Jumlah Baris
1. Contoh puisi berdasarkan isi
- Balada
Balada adalah jenis puisi baru yang isinya berupa cerita dan kisah perjalanan hidup seseorang. - Ode
Ode adalah jenis puisi baru yang isinya berupa sanjungan kepada pahlawan. Bentuk puisi ini juga dikatakan puisi kepahlawanan. - Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. - Himne
Himne adalah puisi pujian untuk Tuhan, pahlawan, tanah air dan sebaginya - Satire
Satire adalah jenis puisi lama yang umumnya mengandung sindiran atau kritikan terhadap suatu keadaan atau seseorang. - Romansa
Romansa adalah jenis puisi baru yang berisikan cerita tentang cinta. - Elegi
Elegi adalah jenis puisi baru yang mengandung ratapan dan ungkapan duka cita.
2. Contoh Puisi Berdasarkan Jumlah Baris
- Distikon
Puisi yang terdiri dari 2 baris untuk tiap baitnya (puisi dua seuntai) - Terzina
Puisi yang terdiri dari 3 baris untuk tiap baitnya (puisi tiga seuntai) - Quartrain
Puisi yang terdiri dari 4 baris untuk tiap baitnya (puisi empat seuntai) - Quinted
Puisi yang terdiri dari 5 baris untuk tiap baitnya (puisi lima seuntai) - Sektet
Puisi yang terdiri dari 6 baris untuk tiap baitnya (puisi enam seuntai) - Septima
Puisi yang terdiri dari 7 baris untuk tiap baitnya (puisi tujuh seuntai) - Oktav / Stanza
Puisi yang terdiri dari 8 baris. (puisi delapan seuntai) - Soneta
Puisi yang terdiri dari 14 baris dimana puisi tersebut terdiri 4 bait,biasanya 2 bait pertama masing masing terdiri 4 baris dan 2 bait terakhir masing masing terdiri 3 baris.
Referensi
1. https://kbbi.web.id/puisi
2. Tim Guru Eduka.Mega Book Pelajaran SMA/MA IPA Kelas X, XI, & XII.Penerbit CMedia,Depok,2015
2. https://endonesa.wordpress.com/2008/09/08/puisi-definisi-dan-unsur-unsurnya/
3. http://kawanbelajar21.blogspot.co.id/2016/10/jenis-jenis-puisi-dan-penjelasan-lengkap.html
4. https://coretan-pena-pemula.blogspot.co.id/2013/07/unsur-unsur-puisi-struktur-fisik-dan.html