Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam dunia pendidikan, istilah tersebut mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Mungkin sedikit yang menjadi pertanyaan, kira-kira seperti apa pendidikan vokasi ?.
Agar mendapatkan pemahaman serta perbedaan ketiga jenis pendidikan tersebut, mari kita memahami dulu dari definisinya :
Apa itu Pendidikan Vokasi ?
Arti kata vokasi sering kita dengar dalam sekolah kejuruan dimana penekanan sekolah kejuruan tersebut adalah skill atau dengan kata lain suatu keahlian.Isitilah kejuruan sering digunakan untuk menyatakan sekolah yang menjurus ke bidang terapan tertentu, seperti SMK Otomotif, SMK Telkom dsb. Nah, dalam perguruan tinggi kita mengenal Politeknik yang memang konsentrasi kurikulumnya berhubungan dengan praktikum untuk membentuk skill atau keahlian terapan.
Jadi bahasa sederhananya, "pendidikan vokasi" di perguruan tinggi lebih banyak tatap muka dalam praktikum dibandingkan teoritis.
Jenjang pendidikan vokasi di perguruan tinggi diselenggarakan dalam tingkatan jenjang diploma: baik diploma satu, diploma dua dan diploma tiga dan diploma empat (setara S-1). Khusus untuk diploma satu dan diploma dua, saat ini penyelenggaranya adalah "Akademi Komunitas".
Akademi Komunitas adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus.(1)
Gelar Pendidikan Vokasi
Untuk pendidikan vokasi, gelarnya berdasarkan jenjang pendidikan :- Diploma satu mendapatkan gelar Ahli Pratama (A.P.)
- Diploma dua mendapatkan gelar Ahli Muda (A.Ma.)
- Diploma tiga mendapatkan gelar Ahli Madya (A.md)
- Diploma empat mendapat gelar Sarjana Sain Terapan (S.ST)
Apa itu Pendidikan Akademik ?
Pendidikan Akademik merupakan sistem pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tanpa masuk ke dalam ranah bidang vokasi secara langsung (secara kurikulum).Penyelenggaran "pendidikan akademik" dalam Perguruan Tinggi dapat berupa dengan tingkatan jenjang berupa :
- program pendidikan sarjana,
- program pendidikan magister,
- dan program pendidikan doktor.
Contoh gelar akademik nya : lulusan sarjana di jurusan teknik informatika bergelar S.Kom, Sarjana Kedokteran Gigi bergelara S.KG, Sarjana Kedokteran (S.Ked), Sarjana teknik (S.T.) dan sebagainya. Sedangkan untuk gelar magister dimulai dengan sebutan Magister, kemudian diikuti jurusan yang ditempuh, misal jurusan Informatika bergelar M.Kom, magister di fakultas teknik (M.T) dsb. Sedangkan untuk pendidikan doktor, gelar ditulis dengan Dr.(huruf D ditulis dengan huruf besar, berbeda dengan "dr" untuk dokter yang huruf d-nya ditulis dalam huruf kecil5)
Apa itu Pendidikan Profesi ?
Kite sering mendengar di kedokteran, setelah koas baru nanti dapat gelar dr. (dokter) . Atau mungkin anda pernah mendengar di kedokteran gigi, gelar sarjananya adalah Sarjana Kedokter Gigi (S.K.G), setelah mengambil koas baru mendapatkan gelar profesi drg. (dokter gigi). Nah gelar-gelar tersemenguasai keahlian khusus. Lulusan pendidikan profesi mendapatkan gelar profesiContoh pendidikan profesi
- Setelah mendapatkan Sarjana Farmasi (S.Farm.) dapat melanjutkan pendidikan profesi Apoteker, maka gelar profesinya adalah S.Farm.,Apt.
- Seseorang yang telah bergelar Sarjana Ekonomi (S.E), maka dapat menempuh pendidikan profesi Akuntan, maka dia bergelar S.E., Ak.
- Setelah bergelar Sarjana Keperawatan (S.Kep), seseorang menempuh pendidikan profesi Ners, maka akan mendapatkan gelar Ns.
Referensi
- Institut Seni Surakarta, "Arti Akademi Komunitas", [online],(http://isi-ska.ac.id/pengumuman/wp-content/uploads/2015/03/PP_NO_4_2014.pdf, diakses tanggal 14 Desember 2016).
- Wikipedia, "Gelar doktor di Indonesia", [online], (https://id.wikipedia.org/wiki/Doktor#Gelar_doktor_di_Indonesia, diakses tanggal 14 Desember 2016).