-->

Informasi Serba Definisi

Mengenal Perbedaan Layar IPS dan OLED

Mengenal Perbedaan Layar IPS dan OLED

Postingan blog teknologi kali ini akan mengupas tentang perbedaan layar IPS dan OLED.

Ketika anda membeli TV, Komputer ataupun Smartphone tentunya salah satu yang diperhatikan adalah layar perangkat tersebut.

Dan tentunya anda setuju bahwa fungsi layar memegang peranan penting, terlebih saat ini kita lihat perkembangan terhadap inovasi layar terus berkembang yang menawarkan ketajaman yang lebih baik dan visual yang menarik dan ramah bagi mata kita.

Layar IPS (In-Plane Switching) dan OLED (Organic Light Emitting Diode) adalah dua teknologi layar yang digunakan dalam perangkat elektronik seperti smartphone, televisi, monitor komputer, dan lainnya.

Sebelum kita berbicara perbedaan antara layar IPS dengan OLED, mari kita simak terlebih dahulu sejarah dan penemuan kedua jenis layar tersebut.

Sejarah dan Penemuan

  1. Layar IPS:
    Teknologi layar IPS dikembangkan oleh perusahaan Jepang, Hitachi, pada akhir tahun 1990-an. Tujuan utama pengembangan layar IPS adalah untuk mengatasi keterbatasan teknologi layar TFT (Thin-Film Transistor) yang digunakan pada layar LCD konvensional.

    Layar IPS memungkinkan sudut pandang yang lebih lebar dan reproduksi warna yang lebih baik dibandingkan dengan layar TFT tradisional.

  2. Layar OLED:
    Teknologi layar OLED memiliki akar sejarah yang lebih kompleks. Konsep dasar OLED telah ada sejak awal tahun 1960-an, tetapi pengembangan praktis dimulai pada tahun 1987 di Kodak.

    Namun, perusahaan Jerman, Merck, berperan penting dalam mengembangkan bahan organik yang diperlukan untuk OLED yang efisien secara energi.

    OLED pertama kali diterapkan dalam bentuk layar kecil, seperti pada ponsel dan perangkat portabel lainnya. Penggunaan OLED dalam skala yang lebih besar, seperti TV, berkembang pada tahun 2000-an.


Setelah kita mengetahui sejarahnya, saatnya sekarang kita akan mengupas perbedaan kedua teknologi layar tersebut.

Perbedaan Layar IPS dan OLED

Pada dasarnya, IPS (In-Plane Switching) dan OLED (Organic Light Emitting Diode) adalah dua teknologi layar yang berbeda, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan sendiri.

Namun, salah satu perbedaan utama antara kedua jenis layar ini terletak pada cara kedua layar tersebut menghasilkan warna.

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang perbedaan antara keduanya, serta sejarah dan penemuannya:
No IPS OLED
1.Teknologi Dasar Layar IPS menggunakan lapisan cair kristal yang diatur di antara dua lapisan filter polarisasi. Cahaya diatur oleh lapisan luar filter polarisasi untuk menghasilkan gambar. Layar OLED menggunakan bahan organik yang dapat menghasilkan cahaya sendiri saat diberikan arus listrik. Setiap piksel pada layar OLED dapat menyala dan mati secara individu.
2.Kualitas Gambar: Menawarkan produksi warna yang baik, tetapi cenderung memiliki rasio kontras yang lebih rendah dibandingkan dengan OLED. Memiliki rasio kontras yang sangat tinggi dan produksi warna yang akurat. Hitam lebih dalam dan warna lebih hidup.
3.Konsumsi Energi: Cenderung membutuhkan lebih banyak energi karena cahaya dari lapisan belakang harus melewati filter polarisasi dan lapisan cair kristal. Lebih efisien secara energi karena piksel individu dapat dimatikan sepenuhnya saat menampilkan warna hitam.
4.Ketahanan dan Umur Layar: Umumnya lebih tahan lama dalam jangka panjang dan lebih tahan terhadap burn-in (masalah gambar tetap terbakar di layar). Rentan terhadap burn-in karena masing-masing piksel dapat mengalami degradasi seiring waktu, terutama piksel yang sering menampilkan warna terang atau statis.
5.Ketebalan dan Fleksibilitas: Biasanya lebih tebal dan kurang fleksibel karena menggunakan lapisan kristal cair dan lapisan filter polarisasi. Dapat dibuat lebih tipis dan bahkan fleksibel karena tidak memerlukan lapisan belakang cahaya terpisah.


Tabel diatas adalah perbedaan diantara kedua layar tersebut. Salah satu aspek penting dalam menghasilkan kualitas warna yang baik pada suatu layar adalah teknologi atau mekanisme dalam menangani Sub-Pixel Warna.

Pengaturan sub-pixel warna pada layar IPS dan layar OLED memiliki perbedaan dalam cara piksel dan sub-pixel dikonfigurasi, meskipun prinsip dasarnya tetap sama dalam hal menciptakan warna dengan menggabungkan intensitas cahaya dari sub-pixel yang berbeda.

Berikut adalah perbedaan utama antara pengaturan sub-pixel warna pada layar IPS dan layar OLED:

1. Layar IPS (In-Plane Switching):

  • Pengaturan Sub-Pixel: Pada layar IPS, setiap piksel terdiri dari tiga sub-pixel warna utama: merah (R), hijau (G), dan biru (B). Sub-pixel ini ditempatkan secara horizontal di sepanjang piksel.
  • Susunan Sub-Pixel: Susunan sub-pixel pada layar IPS adalah horizontal, di mana sub-pixel merah (R), hijau (G), dan biru (B) ditempatkan secara berdampingan secara horizontal.

2. Layar OLED (Organic Light Emitting Diode):

  • Pengaturan Sub-Pixel: Pada layar OLED, ada dua pengaturan utama sub-pixel warna: matriks pentile dan matriks RGB.
  • Matriks Pentile: Dalam matriks pentile, setiap piksel memiliki sub-pixel merah (R), hijau (G), atau biru (B), dan satu sub-pixel putih (W). Susunan ini mengurangi jumlah sub-pixel warna sebanding dengan jumlah piksel, yang dapat mempengaruhi resolusi dan detail gambar. Pengaturan ini digunakan untuk mengurangi konsumsi energi dan mengatasi masalah umur piksel pada layar OLED.
  • Matriks RGB: Pengaturan ini lebih mirip dengan pengaturan sub-pixel pada layar IPS dan layar LCD konvensional. Setiap piksel memiliki tiga sub-pixel warna utama: merah (R), hijau (G), dan biru (B). Susunan sub-pixel ini dapat memberikan kualitas gambar yang lebih tinggi dengan resolusi yang lebih baik, tetapi juga dapat memerlukan lebih banyak energi.

Jadi, perbedaan utama antara pengaturan sub-pixel warna pada layar IPS dan layar OLED terletak pada susunan sub-pixel itu sendiri. Pada layar IPS, sub-pixel warna merah (R), hijau (G), dan biru (B) ditempatkan secara horizontal.

Sedangkan pada layar OLED, pengaturan sub-pixel tergantung pada jenis matriks yang digunakan, seperti matriks pentile atau matriks RGB, yang dapat mempengaruhi resolusi, kualitas gambar, dan konsumsi energi.

Share this: